REJEKI NOMPLOK SAAT NUNGGU RUMAH
Peristiwa ini berlangsung
beberapa bulan yang lalu di awal 2006. Di Sabtu malam yang cerah aku
terpaksa menunggu rumah sendirian. Keluarga semua pergi ke Jakarta
menghadiri acara pernikahan saudara sepupuku.
Aku perkenalkan
diri dulu. Namaku Reno, 28 tahun. Tampangku biasa-biasa aja dengan kulit
sawo matang. dengan tinggi 170 cm dan berat 70 kg. Pembaca mungkin
menyangka aku gendut. Itu sama sekali tidak tepat karena aku rajin
fitness hingga otot2ku pun terbentuk walaupun tidak sekekar Ade Rai .
Aku bekerja di satu perusahaan swasta di kotaku. Aku tinggal di kota
kecil di bagian Barat pantura Jawa Tengah. Dan sekarang aku masih
menyandang predikat jomblo. Namun aku selalu enjoy menjalaninya.
Sabtu
malam itu tidak seperti biasanya. Teman-temanku yang sebagian jomblo
juga (mungkin aku perlu bikin perkumpulan Jomblo Merana, hehehe...)
tidak keliatan batang hidungnya. Aku yang nungguin rumah sendirian
akhirnya cuma bisa duduk sambil mengisap rokok putih di teras depan
rumah sambil cuci mata pada cewe-cewe yang lewat di jalan depan rumahku.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Rasa kantuk sudah
mulai menyerang. Aku pun bergegas masuk ke rumah. Begitu tanganku hendak
meraih gagang pintu, aku dikejutkan suara becak yang direm mendadak.
Spontan aku liat ada yang terjadi. Ternyata seorang wanita kira2 berumur
40 tahunan turun dari becak kemudian membayar ongkos ke abang becak.
Aku masih terpaku melihat apa yang akan dilakukan oleh wanita dengan
kulit sawo matang dan berwajah sensual itu. Tingginya kira-kira 160 cm
dan beratnya mungkin 60 kg dengan payudara yang besar kira2 36C dan
pantat yang besar pula serta perut yang sudah tidak rata lagi. Wanita
itu memakai baju terusan dengan rambut digelung ke atas menambah
kesensualannya. Tanpa dikomando penisku lagi berdiri tegang.
Permisi...", suara lembutnya membuyarkan lamunanku. "Eh...iya, Bu...", jawabku sekenanya. "Pak Atmonya ada?"
Aku
jadi bingung karena nama orang tuaku bukan Atmo. Dengan cepat aku baru
sadar kalo rumah yang aku tempati sekarang dulu adalah milik Pak Atmo
yang sekarang sudah pindah di kota di provinsi Jawa Tengah bagian
Selatan.
Akhirnya aku jelaskan padanya tentang keadaan saat ini.
Dia pun bingung hendak ke mana karena tidak ada sanak sodara di kota
ini. Kemudian aku persilakan masuk wanita itu ke dalam ruang tamu.
Setelah melalui percakapan singkat dapat kuketahui kalo wanita itu
bernama Tuminah, sepupu Pak Atmo dari Boyolali dan aku tahu kalo dia
telah hidup menjanda selama 10 tahun semenjak kematian suaminya.
"Dik
Reno, ibu saat ini bingung mau tidur di mana. Lha wong sudah malam
begini. Mau melanjutkan perjalanan sudah tidak ada bis lagi,"
kebingungan meliputi dirinya. "Sudahlah Bu Minah...Ibu sementara
bermalam di sini dulu. Besok Ibu bisa ke tempat Pak Atmo," aku coba
menenangkannya sambil mataku mencuri-curi pandang ke arah gundukan di
dadanya yang membusung itu.
handukku di jemuran belakang.
Mengetahui hal itu Bu Minah jadi
salah tingkah sambil tersenyum penuh arti. Akhirnya Bu Minah setuju
untuk bermalam di rumahku. Aku persiapkan kamarku untuk tidur Bu Minah.
Tak lupa aku buatkan teh panas untuk menyegarkan tubuhnya. Kemudian aku
persilakan Bu Minah untuk membersihkan badan dulu di kamar mandi.
Aku
menunggu dengan menonton tivi di ruang tengah. Bayangan tubuh montok Bu
Minah menjadikan burungku jadi makin berdiri keras. Ditimpali suara
kecipakan air di kamar mandi terdengar dari tempatku.
"Mas Reno..."
aku dikejutkan panggilan Bu Minah dari kamar mandi. "Iya Bu... Ada apa?"
aku bergegas menuju ke kamar mandi. "Ibu lupa tidak bawah handuk. Ibu
boleh pinjem handuk mas Reno?" terdengar suara Bu Minah dari balik pintu
kamar mandi. "Boleh kok, Bu. Saya ambilkan sebentar, Bu", aku ambil
Ini Bu handuknya" perlahan pintu kamar mandi dibuka oleh Bu Minah. Aku
sodorkan handuk ke tangan Bu Minah yang menggapai dari balik pintu. Tak
kusangka sodoran tanganku terlalu keras sehingga mendorong pintu terbuka
lebar hingga badanku terhuyung ke depan ikut masuk ke kamar mandi. Aku
menubruk badan Bu Minah. Aku peluk tubuh bugil Bu Minah agar aku tidak
jatuh. Bu Minah pun memeluk tubuhku erat-erat agar tidak terpeleset.
"Aahhh...", Bu Minah menjerit kecil. Aku rasakan buah dada bu Minah yang
besar itu dalam pelukanku. Penisku langsung tegang mengenai perus Bu
Minah. Beberapa detik kami terdiam.
"Ih, mas Reno kok meluk aku
sih..." katanya manja tanpa melepas pelukannya padaku. Wajahku merah
padam. Aku tidak bisa menyembunyikan hasratku yang meletup-letup.
"Kaalauu...akkuu lepass ...nantii akku liat ibu Minah telaanjaang
donggg..", jawabku terbata-bata dengan nafas tersengal menahan gejolak
birahi. Aku tekan-tekan penisku yang masih terbungkus celana ke
perutnya.
Aacchh...sungguh nikmat sekali," batinku karena aku
baru pertama kali ini memeluk wanita dalam keadaan telanjang bulat.
"Burung mas Reno nakal..." katanya manja sambil tangannya merogoh
penisku dari balik celana training yang aku pakai. Dielus dan dikocoknya
perlahan penisku. "Ouuugghhh..." aku hanya bisa mendesah. "Burung Mas
Reno besar sekali..." Aku tidak tahu apakah dengan panjang 16 cm dan
diameter 4 cm itu penisku termasuk besar, entahlah mungkin Bu Minah
sebelumnya hanya tahu penis dibawah ukuranku. Dan aku pun tidak tinggal
diam. aku remes-remes teteknya yang gede itu sambil aku emut putingnya.
"Mmmhhh... enak banget mas..."
Tangan kiriku langsung turun ke vaginanya yang mulai basah itu. Aku gesek-gesek dengan jariku dan aku mainkan klitorisnya...
"Mas...."
hanya itu yang bisa Bu Minah ucapkan dengan mata sayu sementara
tangannya masih mengocok penisku dengan pelan. "Mas...Mas Reno....aku
wis ora kuat...." suaranya parau "Masukin sekarang ya,
Aku jadi bingung karena belum pernah ml sebelumnya. Dengan malu-malu
aku pun beranikan diri bertanya, "Bu, caranya gimana?" Bu Minah
tersenyum genit. "Oh mas Reno masih bujang tong-tong to?" Kemudian Bu
Minah membalikan badannya dengan berpegangan pada bak mandi Bu Minah
mengambil posisi nungging. Aku yang udah gak sabar langsung mengarahkan
penisku ke vagina yang merah merekah dengan rambut kemaluan yang
tercukur rapi tapi gagal karena aku tidak tahu lubang kenikmatan itu.
"Sini mas Reno biar aku bantu..." Bu Minah yang mengerti keadaanku
langsung menyamber batang penisku kemudian diarahkannya ke lubang
vaginanya.
Kepala penisku menyentuh bibir vaginanya. Oouugghhh...
sungguh kenikmatan yang luar biasa yang baru aku rasakan. Kemudian aku
dorong penisku ke dalam vagina Bu Minah. Agak susah memang.
"Mas...pelan-pelan. Aku udah lama tidak kaya gini..." suara Bu Minah
terdengar lirih tertahan. Aku majukan lagi penisku hingga tinggal
setengahnya yang belum masuk ke lubang kenikmatan. Bu Minah memaju
mundurkan pantatnya berulang-ulang. Dan... Slleeepppp.... penisku
seperti tertelah semuanya oleh vagina Bu Minah. Aku maju mundurkan
penisku dengan cepat seperti yang aku liat di BF
Ooohhhh....masss....mmmhhhh...." hanya itu yang keluar dari mulut Bu Minah. Aku merasakan sensasi yang sangat luar biasa...
Dan belum ada 30 kocokan aku merasakan akan memuntahkan spermaku."Bu.... aku mau keluar..." Aku percepat sodokan-sodokan penisku ke vagina Bu Minah. Dengan gerakan yang luwes Bu Minah memutar-mutar pantatnya mengimbangi sodokanku. Melihat goyangan pantat Bu Minah yang erotis itu aku semakin tidak sanggup menahan laju spermaku. Aku percepat sodokanku.... dan... "Ooouuugggghhhh....." aku tekan kuat2 penisku hingga menyentuh dasar rahim Bu Minah. "Crrootttt.....ccrrrooottt....cccrrottt...." penisku menyemburkan sperma sebanyak 15 kali ke vagina Bu Minah.
Goyangan-goyangan erotis pantat Bu Minah mengiringi siraman spermaku. "Oooohhhhh...." Aku terkulai lemas. Aku peluk tubuh Bu Minah dari belakang dengan tangan meremas2 tetek Bu Minah yang besar walopun sudah agak kendur. Sementara penisku yang masih tegang tenggelam dalam vagina Bu Minah yang enak itu. Nafas kami masih tersenggal-senggal. Lama kami terdiam meresapi sisa-sisa kenikmatan yang baru saja dilalui.
"Mas Reno...." Bu Minah lirih memanggilku. "Udahan dulu ya Mas.., aku capek banget. Aku mau istirahat dulu". Aku bisa memahami kondisi tubuh Bu Minah setelah melakukan perjalanan panjang.
Akhirnya aku tidur bareng Bu Minah di kamarku. Dan tentunya masih ada kejadian2 kenikmatan yang kami lakukan berdua setelah itu. Nanti akan aku ceritakan buat pembaca semua.
(info kerja,cara cepat cari uang, bursa kerja, duit online, cara cari duit, easy shopping)