Malinda-Dee-6 Kasus penggelapan dana nasabah menghentak Handoko, di mana
Malinda Dee alis Inong Malinda ditangkap oleh kepolisian, aku sudah
berkali kali menemui Malinda Dee ketika mengurusi rekeningku, rekening
dari bisnis lendir mengkontoli para artis, banyak uang yang diberikan
padaku. Pada awalnya ketika aku membuka rekening bank di citibank
Landmark itu aku justru ditemui oleh seorang wanita, aku tidak menyangka
kalo wanita yang menemui aku itu ternyata mempunyai buah dada over
size, daya tarik luar biasa yang dilancarkan oleh Malinda Dee sehingga
banyak nasabah dan calon nasabah terpikat, namun aku yang sudah terbiasa
menghadapi wanita haus seks maka menghadapi Malinda Dee justru aku
semakin senang. Aku sendiri berkenalan dengan Malinda Dee ketika sedang
dugem, wanita ini muncul tiba tiba dan mengambil duduk di kursi kosong
sampingku, belahan dadanya yang besar itu membuatku tak karuan, jarang
jarang ada wanita Indonesia yang mempunyai ukuran dada over size itu,
belum lagi balutan rok pendek memperlihatkan pahanya yang berisi,
balutan lisptik warna merah membuatku cepat terpikat dengan wanita ini,
padahal aku tidak kenal dengannya.
“Malam Tante .. “ sapaku dengan sopan.foto sexy,anak melinda dee
“Malam
juga .. “ sahut Malinda Dee yang kemudian mengenalkan diri, kujabat
tangannya yang hangat dan sekaligus melirik ke besaran buah dadanya yang
terbuka itu.
“Kerja di mana ?” tanya Malinda Dee kemudian
“Biasa
saja deh Tan .. usaha sendiri .. “ sahutku dengan tersenyum, wanita ini
memang mudah memancing lawan bicaranya agar masuk dalam kubangan niat
busuknya, namun aku tidak tahu bahwa Malinda Dee ternyata pegawai tinggi
Citibank, menjadi Manager relationship Citibank.
Kami tidak canggung saling ngobrol, bahkan Malinda Dee mentraktir minuman padaku, padahal aku menolak
“Ndak
apa deh .. saya senang dapat teman baru “ sahut Malinda Dee dengan
senyum yang menggoda itu, aku sendiri sering mencuri curi ke dadanya
yang over size, kubayangkan kepalaku tenggelam dalam lautan buah dada
Malinda Dee itu.
“Burhan.. berapa sih penghasilan saban bulan ?” tanya Malinda Dee lebih jauh
“Dikit
Tan .. dari usaha pribadi palingan 30 juta sebulan . itu pun tidak
terpakai “ kataku dengan nada yang kubesarkan sambil menaikan kepalaku
agar bisa melihat lebih dalam belahan buah dadanya itu, sontak Malinda
Dee pun tersenyum sambil merendahkan dadanya.
“Boleh saya tawarin .. buka rekening private .. aman deh .. “
“Mang Tante Malinda kerja di mana ?” tanyaku dengan nada curious
“Citibank
“ sahut Malinda Dee sambil membuka tas kemudian mengeluarkan kartu
namanya. Bujuk rayu Malinda Dee terhadapku dilancarkan, tak canggung
Malinda Dee sendiri memegang tanganku untuk membuatku lebih percaya (
malah membuatku buta neh ).
“Hmmm .. tawaran yang menarik … “ sahutku dengan mengantungi kartu nama wanita itu dengan mencuri kembali belahan dadanya itu.
Malam
itu kami mengobrol ke sana kemari bak teman lama, aku malah diminta
datang ke kantornya setelah aku memberikan keterangan saldo rekening
bank ku lewat mobile banking membuat Malinda Dee sampai tersenyum manis
padaku.
Namun bukan uang yang kuperkara, itu uang lendir, hasil
mengewe para artis yang selama ini selalu tidur denganku, mobil, rumah,
aku sudah dibeliin para tante tante artis yang doyan kontol itu. Aku
kini malah punya hasrat ingin merasakan tubuh sekal nan montok pegawai
ciribank itu, tubuhnya yang pendek itu dengan dukungan buah dada over
size membuatku ingin mencicipi kemolekan tubuhnya, jika perlu di
kantornya sekalipun, kontolku yang besar harus masuk dalam memek Malinda
Dee itu, akan kulancarkan rayuan mengewenya. Akan kubuat bertekuk lutut
wanita itu, walau aku sendiri tidak yakin akan niatku, namun melihat
wataknya yang hedonis, seks pastilah salah satu kebutuhan wajib bagi
Malinda Dee.
Paginya aku memang berniat ingin bertemu dengan Malinda Dee di
kantornya, aku membuat janji pagi itu, sontak Malinda Dee pun senang,
biasa bagi para pegawai bank jika mendapatkan nasabah apapun akan
dilakukan, karena uangku juga tidak sedikit, hasil sumbangan para artis
doyan kontol dan selingkuh itu. Kantor Citibank Landmark berada di Jalan
Sudirman, kupacu motorku, kuterabas macet luar biasa, bayangan vulgar
Malinda Dee yang bersusu besar itu itu menggilai kepalaku. Niatku satu,
aku akan memeras Malinda Dee agar mau bercinta denganku, aku ingin
mencicipi tubuh dan uangnya, akan kuperalat wanita pegawai bank itu.
Aku
masuk ke kantor Citibank itu, para sales menawarkan berbagai macam
tawaran dari kredit, tabungan dan semacamnya. Namun aku tidak tertarik,
dari Customer Service di depan aku ditanyakan ada keperluan apa.
“Bisa saya bantu Pak “ sapa salah satu CS yang ternyata WTS alias Wanita Tinggi Sekali
“Iyaa
.. saya ada janji dengan Bu Malinda “ sahutku sambil tersenyum
memandang pada tubuh proposional nan seksi dengan belahan dadanya yang
montok walau sangat jauh dengan targetku Malinda Dee yang ternyata
menungguku di lobby.
Aku pun di antar petugas, aku diajaknya naik
ke lantai entah berapa, karena aku tidak mengingat nomer lantai karena
sibuk mengakses internet. Sampai di lantai atas tersebut Malinda Dee
ternyata sudah menunggu di depan lift, aku pun menyalaminya. Malinda Dee
tersenyum, pagi itu Malinda Dee benar benar luar biasa cantik dengan
dandanan yang membuat kontolku langsung ngaceng, belahan dadanya lebih
parah lagi. Lebih cenderung merayuku agar cepat cepat memindahkan
rekening.
“Uang bagiku tak masalah .. itupun uang lendir “ batinku enteng
Aku
pun di bawa ke ruangan khusus yang hanya ada aku dan Malinda Dee
berdua. Ini merupakan kesenanganku, berdua dengan wanita bertipikal
hedonis pemuja seks jelas akan mudah melancarkan rayuan
“Tante cantik deeh “ pujiku yang membuat Malinda Dee tersenyum malu padaku
“Terima
kasih Burhaan .. jadi ya .. saya atur semuanya .. kamu tinggal terima
beres “ kata Malinda Dee yang duduk di sampingku dengan balutan rok
pendek ketat menampakan pahanya yang mulus, bukan namanya Burhan kalo
tidak mampu menaklukan wanita yang suka obral tubuh itu
“Boleh
saja .. hhmmm .. “ sahutku enteng sambil menatap ke wanita ini dengan
sorotan tajam, aku sengaja tidak memandang kesintalan tubuhnya, tatapan
mata yang kupentingkan, jika wanita ini takut menatapku akan mudah
kutaklukan. Kulancarkan rayuanku
“Eh .. jangan dulu donk Tan .. apa kompensasinya jika saya dibohongi “ tanyaku
“Haaan
.. Citibank itu bank terpercaya … tidak mungkin kami menggelapkan uang
nasabah .. nasabah adalah raja .. nasabah harus dilayani sebaik baiknya
apapun maunya “ papar Malinda Dee dengan penuh senyum menggoda itu
“Termasuk urusan ini itu “ sahutku dengan nada memancing
“Maksud kamu ?” tanya Malinda Dee dengan gaya bahasa muda untuk mengimbangi aku.
“Ndak aaah .. saya lihat dulu klaususl kontrak “ tanyaku lebih jauh
“Baik
.. tapi percayalah saja deh “ sahut Malinda Dee dengan memegang
tanganku itu, tujuannya tidak lain merayuku, aku pun balik melakukan
rayuan
“Hmm .. Tante Malinda punya suami ?” tanyaku
“Iya .. kenapa ?” tanya balik
Ketika Malinda Dee melepaskan tangannya itu, gantian aku yang
memegang tangannya, sontak Malinda Dee menjadi terkejut, baru kali ini
ada calon nasabah yang lebih nakal
“Maaaf .. saya yang melayani
anda bukan anda yang melayani saya “ sahut Malinda Dee dengan tersenyum,
namun kemudian menunduk menatap ke selakanganku yang dimana kontolku
tercetak jelas, Malinda Dee sampai bergetar bibirnya ketika melihat
pertama kali bajuku kusingkapkan itu.
Aku melancarkan serangan gerilya ketika tangan Malinda Dee terlepas dan menulis form
“KTP yaa “ sahut Malinda Dee, kukeluarkan KTPku dan kemudian tanganku melingkar ke pinggangnya
“Jangan nakal aaaaaaah “ tolak Malinda Dee ketika aku memegang pinggangnya itu
Malinda-Dee2
“Ndak jadi aaaaaaah “ sahutku pendek membuat Malinda Dee tersenyum dan
membiarkan tanganku menempel di pinggangnya itu, perlahan lahan aku
mendekat pada tubuh nan harum itu, rambut panjang yang setengah pirang
itu membuatku semakin mabuk memeknya Malinda Dee yang ingin aku buktikan
kalo jembutnya lebat. Aku terus melancarkan gerilya, tanganku naik
membuat Malinda Dee menjadi tidak tenang
“Tolong .. ini hubungan
antara nasabah dengan bank, Haan “ sahut Malinda Dee yang berusaha
menekan tanganku turun karena sudah dekat buah dadanya yang besar itu.
“Semalam aku bermimpi tidur dengan tante Malinda “ jawabku enteng membuat Malinda Dee menjadi terkejut.
“Cuma mimpi yaaa “
“Dinyatakan saja sekarang “ kataku enteng sambil nakal langsung memegang buah dadanya
“Jangan kurang Haaan .. aku panggil satpam “ ancam Malinda Dee
Aku
sudah kepala basah, aku langsung membekap mulut Malinda Dee, aku sudah
tidak tahan ingin menelanjangi pegawai citibank satu ini, awalnya
Malinda Dee berusaha berontak, namun kalah tenaga, tanganku sudah
memeluknya erat sambil memegang buah dadanya yang besar itu
“Kau
boleh daftarkan aku jadi nasabahmu .. tapi aku ingin dirimu juga, kau
sungguh menggodaku “ bisikku dengan nada pelan sambil tanganku nakal
menuju ke selakangannya. Malinda Dee berusaha berontak, namun
pemberontakan itu lama lama menjadi lemah.
“Jangaan .. saya wanita baik baik .. tak pantas melakukan itu “ sahut Malinda Dee setelah kulepas bekapannya sambil tanganku melebarkan pakaian bagian tengah yang belahan blazernya terbuka, tersembulah buah dadanya itu. Malinda Dee sendiri sampai setengah marah, namun aku tenang tenang saja. Kupandang sejenak dengan tatapan tajam, Malinda Dee pun menunduk, kuangkat dagunya
“Kita teman Tan .. “ sahutku sambil tersenyum, aku pun langsung menyerbu ke bibirnya, awalnya Malinda Dee terkejut, kudorong tubuhnya sehingga kini Malinda Dee berada di bawah tindihan, Malinda Dee menolak lumatan bibirku, namun aku tak kurang akal, tanganku menyelinap ke dalam roknya langsung masuk dalam celana dalamnya
“Oooooooh .. Burhaan .. jangaaaaaaaaan “ sahut Malinda Dee dengan nada lemah
“Kau akan kuberi bonus Tan .. jadikan aku nasabahmu . aku semalam sudah konak pengin sama Tante Malinda “ sahutku sambil nakal mengelus elus memeknya dengan menyelusup ke celana dalamnya itu.
Malinda Dee hanya diam pasrah saja, kami kemudian saling beradu bibir, Malinda Dee menanggapi bibirku pelan pelan, tanganku semakin nakal mencolek colek memeknya
“Haaan .. Oh Burhaaan sudaaah aaaaaaaaaah .. tak baaaik “ sahut Malinda Dee dengan mendorong dadaku agar tidak menindihnya
“Tulis saja dulu Tan .. “ sahutku sambil nakal menurunkan bagian dadanya sehingga cup bra yang besar itu menjadi tontonanku.
Malinda Dee kemudian menulis ke form pendaftaran nasabah private yang berbahasa Inggris itu, namun aku semakin nakal masuk ke dalam memeknya, kutarik celana dalamnya itu
“Duuuh . jangan bahayaa .. ini di kantor .. kita lakukan di luar sajaa .. aku bisa kena sangsi “ sahut Malinda Dee yang malah merem melek keenakan itu.
Aku tidak menjawab, ketika Malinda Dee menulis lagi dataku, tanganku membuka resluting dan kukeluarkan kontolku, Malinda Dee tidak sadar ketika berpaling padaku matanya langsung melotot melihat kontolku sudah ngaceng besar, Malinda Dee sampai menutup mulutnya dan mundur sejengkal
Aku kemudian langsung berdiri
“Emut kontolku Taaaaaaaan “
“Burhaaaaan .. ini urusan rekening .. bukan seks “ elak Malinda Dee
“Lupakaaan .. rasakan kontolku dulu .. tante juga nakal .. semalam lirik selakanganku“ sahutku dengan paksa menekan kepala Malinda Dee, Malinda Dee pun menurut. Lidah Malinda Dee langsung menjulur julur menikmati kontolku, kusingkapkan rambutnya itu, aku kemudian terus membuka blazernya itu, kuturunkan sehingga kini kebesaran buah dada Malinda Dee benar benar membuatku lupa daratan
(foto bohai,cerita ibu kost, cerita tante kost, bh tanpa tali, melinda dee meninggal, ibu kost, g string tante)